Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Teknik Dasar Tenis

1. TEKNIK BERMAIN • Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan. • Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan. • Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul sekali di lapanganmu. • Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala reket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan cara mengayunkan reket dari atas ke bawah. • Spin: pukulan forehand atau backhand dimana reket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar). • Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan. • Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan. • Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan. • Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada

Macam – macam Cidera dalam Olahraga

Macam – macam Cidera 1. Sprain/kesleo adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi, yang memberikan stabilitas sendi. Kerusakan yang parah pada ligament atau kapsul sendi dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Akibat dari Sprain :  Memar  Sendi tidak stabil  Menimbulkan rasa sakit, nyeri pada sendi  hematoma Gejalanya dapat berupa nyeri, inflamasi/peradangan, dan pada beberapa kasus, ketidakmampuan menggerakkan tungkai. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki. Penyebab Sprain: Trauma /gerakan yang keras pada pergelangan kaki sehingga kaki terpuntir melebihi ROM. Sprain dapat disebabkan oleh jatuh, terpelintir, atau tekanan pada tubuh yang menyebabkan tulang pada sendi bergeser sehingga menyebabkan ligamen teregang atau bahkan robek. Biasanya, sprain terjadi pada keadaan seperti saat orang

Makalah Manajemen Siswa (Manajemen Pendidikan)

MANAJEMEN SISWA A. PENGERTIAN Manajemen siswa adalah kegiatan pencataan siswa mulai dari proses penerimaan hingga siswa tersebut lilis dari sekolah disebabkan karena tamat atau sebab lain. Tidak semua hal yang berhubungan dengan siswa termasuk dalam manajemen siswa. Pekerjaan mengenai siswa kadang-kadang termasuk dalam manajemen siswa, tetapi adakalanya termasuk dalam manajemen lain. (Suharsimi Arikunto (2008) : 57)

TEORI BELAJAR

1. Teori Belajar Behavioristik Menurut teori ini dijelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fifik terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dari kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon). Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Teori Behavioristik: 1. Mementingkan faktor lingkungan 2. Menekankan pada faktor bagian 3. Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan met

KOMPONEN KESEGARAN JASMANI

KOMPONEN KESEGARAN JASMANI 1. Kekuatan Strength, Kemempuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja 2. Daya tahan Endurance, Kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus 3.Daya Otot Muscular Power, Kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya 4.Kecepatan Speed, Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. 5.Daya lentur Flexibility, Efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas 6.Kelincahan Agility, Kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. 7.Koordinasi Coordination, Kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. 8.Keseimbangan Balance, Kemampuan seseorang menge

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN PENJAS

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN PENJAS 1)       Masalah etika dan moral. Semakin memburuknya nilai moral: 1.         keadilan, dalam hal ini semisal guru, murid atau wasit harus yang sportif dan fair play. Guru harus adil dalam memberikan nilai/hukuman terhadap peserta didik. Guru dan murid juga harus saling hormat menghormati. Wasit harus tegas dan adil, fair play dalam memimpin sebuah pertandingan dan peserta harus menghormati wasit sebagai pemimipin pertandingan. Hal ini kadang masih belum banyak diterapkan dalam penjas. Menurut ( Freeman ,2001;210) :  1. Keadilan dan Persamaan             Anak didik atau atlet adalah mengharapkan perlakuan yang adil dan sama. Anak didik ingin sebuah kesempatan untuk belajar yang sama. Seringkali anak didik yang di bawah rata-rata dalam olahraga diabaikan. 2. Respek terhadap diri sendiri             Pelajar atau atlet membutuhkan respek terhadap diri sendiri dan imej positif tentang dirinya untuk menjadi sukses. Pela